Mengenal Software Interoperability(web service)
Meningkatnya penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam linkungan bisnis telah menyebabkan
pertumbuhan aplikasi bisnis (perangkat lunak) yang pesat di seluruh linkungan
perusahaan dan industri.
Saat ini perusahaan menghadapi
masalah yang lebih menantang yang diakibatkan oleh globalisasi bisnis.
Contoh: Data Rekamedik Karena begitu banyaknya variasi
aplikasi yang digunakan, diperlukan suatu sistem yang bisa menyelesaikan
masalah heterogenitas ini dalam komunikasi antar organisasi dengan
menghubungkan dan mengintegrasikan aplikasi yang berbeda untuk bertukar data.
Perkembangan yang signifikan dalam teknologi komputer pada
tahun 1990-an telah menjadi langkah awal untuk mengembangkan sistem komputer
terdistribusi melalui fasilitas komunikasi jaringan. Teknologi Software Interoperability membuat
integrasi legacy system (sistem yang sudah ada) dan aplikasi baru menjadi mulus
dan mudah, walaupun menggunakan hardware dan software yang berbeda.
Software Interoperability:
Pengertian
Interoperability adalah kemampuan
dua atau lebih sistem, aplikasi atau komponen sistem untuk bertukar data dan
memproses data. Dibawah ini adalah
beberapa contoh penerapan interoperbility:
- Client ServerWeb browser sebagai client bisa membuka halaman web yang disediakan oleh server dengan menggunakan domain name server or IP
- Software serviceDidesain untuk kebutuhan pertukaran data atau memperluas fungsionalitas dari masing-masing aplikasi atau sistem, contoh aplikasi fintech bisa bertukar data customer dengan aplikasi transportasi online
- DeviceMouse dan keywboard bisa digunakan untuk mengontrol PC
- InfrastrukturDua atau lebih network router bisa digunakan untuk meningkatkan kecepatan internet
Software Interoperability: Kelebihan
Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan software interoperability dalam pertukaran dan pemrosesan data dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dilakukan karena software interoperability ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
- Memfasilitasi berbagi pengetahuan lintas disiplin ilmu dan lintas organisasi
- Meningkatkan proses alur kerja organisasi
- Menghilangkan redudansi dan duplikat data generator
- Menghindari penulisan code yang sama untuk men-generate data
- Menjamin kemudahan pengembangan aplikasi yang berkelanjutan
Software Interoperability: Kekurangan
- Dibutuhkan koneksi intranet dan internet yang handal dan stabil, hal ini bertujuan agar pada saat aplikasi dijalankan akan berjalan dengan baik dan lancer.
- Dibutuhkan system keamanan yang baik dikarenakan aplikasi dijalankan secara terpusat, sehingga apabila server di pusat down maka system aplikasi tidak bisa berjalan
Software Interoperability: Interoperability Level
Dibawah ini adalah abstraksi dari tingkatan interoperability [4]:
- Physical Interoperability
Penggunaan floppy disk, compact disk and flash drive adalah beberapa contoh yang memanfaatkan physical interoperability - Data-level Interoperability
Data level memungkinkan adanya pertukaran data antar software yang tidak terikat dengan bahasa pemrograman dan platform yang digunakan. Saat ini banyak software yang menyediakan API untuk mengimplementasikan interoperability pada lingkungan jaringan komputer. - Specification-level Interoperability
Specification level menghandle perbedaan knowledge representation dengan abstraksi data type. Sebagai contoh tabel yang terdiri dari kolom dan baris dapat diwakili dengan menggunakan array atau list dalam bahasa pemrograman. - Semantic Interoperability
Semantic interoperability adalah adalah kemampuan sistem komputer untuk bertukar data dengan makna yang jelas. Ini merupakan salah satu syarat bagi sistem untuk meng-enable machine computable logic, penarikan kesimpulan dan penemuan pengetahuan antar sistem informasi.
Software Interoperability: Arsitektur
Saat ini, perkembangan arsitektur software interoperability mengalami perkembangan yang begitu pesat. Dibawah ini adalah beberapa arsitektur yang digunakan dalam software interoperability
- Network Protocols
- Client-Server systems
- Application Design
- Software Components
- Code reuse
- Legacy software
- Middleware
- Ontologies
- Network-application Interoperability
Software Interoperability: Arsitektur Client-Server
- Ketika jaringan komputer pertama kali ditemukan dan diimplementasikan, komputer masih digunakan sebagai sebuah workstation, sementara jaringan komputer hanya digunakan sebagai media komunikasi bagi workstation supaya dapat mengakses resource dari jarak jauh, sedangkan semua fungsi komputasi dilakukan di workstation itu sendiri melalui sebuah aplikasi.
- Penemuan dan penerapan arsitektur Client-Server telah memindahkan fungsi komputasi dari aplikasi ke jaringan.
- Metodologi server clustering mengubah model komputasi menjadi model jaringan
Software Interoperability: Arsitektur Client-Server
Perkembangan dalam arsitektur client-server ini memiliki dua dampak yang signifikan untuk software interoperability.
- Pertama, execution model dari fungsi komputasi bisa di partisi atau disebar untuk performa yang lebih baik berdasarkan hardware yang digunakan.
- Kedua, software modul dapat difokuskan untuk bisa berjalan di salah satu platform server atau Operating System tertentu tanpa mengalami masalah runtime karena harus berintegrasi dengan beberapa platform.
Komentar
Posting Komentar